Monday, February 13, 2017

Ketika Kamu Jatuh Hati

Semua makhluk hidup itu butuh dicintai dan mencintai, seperti halnya yang Abraham W Maslow bilang, tingkat kebutuhan manusia akan memiliki dan kasih sayangnya itu berada ditingkat 3, pertama harus ngerasain dulu tingkat kebutuhan fisiologis, lalu kebutuhan akan rasa aman, dan yang ketiga yang ini yang mau gue tekanin disini. 
Kalau dibahas mengenai kasih sayang itu gaada habisnya... seperti halnya kamu punya orang tua, pasti dong orangtua merawat mu, mencintaimu, mengasihi dan menyayangimu dari orok bahkan waktu masih jadi darah. rasa sayang itu udah muncul. 

Kelak, kamu tumbuh dewasa ego mu pada diri sendiri pun berkurang, dan merasa bahwa kamu adalah makhluk sosial, butuh akan sebuah persahabatan, keinginan memiliki pasangan, dan keturunan. itu lumrah.. 

Tapi ga selamanya kita dalam bersahabat berjalan mulus, apalagi dengan hal yang berkaitan sebagai pasangan hidup. Tidak mudah, tapi juga bukan berarti gamungkin, banyak hambatan, masalah, dan rintangan yang harus dilalui, gapernah berhenti, itu akan selalu ada, makin sering dan tercapai mengatasinya, ada hal lain masalah yang menunggu. tapi hal itulah yang menjadikan mereka pantas. 

Mungkin rasa persahabatan kamu sudah tertanam sejak kamu kecil dulu, apakah bersahabat dengan saudara kandung, teman kecil mu ataupun Ibu. untuk apa persahabatan tersebut? iya,,, untuk menjalin sebuah hubungan baik, menerima dan memberi cinta. 

Jatuh hati, itu luas maknanya... tapi yang pasti yang bisa gue deskripsikan adalah disaat rasa, keadaan, kata hati, minat, lebih besar dibanding ketidakpedulian dan ketidakingin tahuan, hehehe mungkin itu yang bisa di terima dalam makna tersebut, dalam perspektif Anum, itu ga ngegoogle loh, jadi kalo ngaco yaa.. maap wkwk. 

Bisa dalam hal apapun... entah perilaku, tindakan, fisik, gaya(?), tingkat kecerdasan, atau akhlak mungkin?? mungkin banyak faktor, tapi yaitu, dikuatkan dengan kata hati dan logika yang terpisah ya. 
 
Pada akhirnya, menuju pada penetapan pilihan, entah menurut kamu ini part tersulit atau bukan, tapi yang pasti ada beberapa penentuan pilihan kamu. penetapan pilihan ini merujuk pada hal masa lalu, saat ini, dan kelak. 

Selesaikan dahulu masa lalu mu. Lalu untuk masa ini, kamu bisa memilih dengan yakin. Disaat kamu telah memilih dengan yakin, bukan berarti pikiran mu selalu lurus kedepan, yah gue rasa, wajar jika pengalaman masa lalu itu selalu terkait dengan pilihanmu sekarang ini, sama seperti teori Psikoanalisiskan......:'D gue pun juga demikian, gak mengecualikannya. Walaupun, udah direpress jauhjauh sangat yaa. seharusnya bukan di repress sih, karena repress itu bagian dari deffense diri yang bersifat negatif. Lebih baik kamu gunain copingmu atau hadapin situasi tersebut, bukan menghindarinya.

Yapp memilih itu gampang-gampang sulit, ketidakpilihan juga merupakan sebuah pilihan. sama-sama punya konsekuensi, yang kadar dan penyelesaiiannya pun berbeda-beda. Tapi ketika hati jatuh kepada sebuah pilihan? apaaa??? wkwkwk 

Ketika gue bilang iya pada suatu pilihan, itu berarti ada suatu penggal dimana gue yakin, dan siap untuk gue yang sekarang. yakin gue akan terjaga ketika kamupun menjaganya, sama halnya menjaga dan dijaga, dan buat hal ini gabisa sepihak:" 

Karena Jatuh Hati adalah sebuah kisah yang klasik untuk setiap masa (kita). 

No comments:

Post a Comment